TRADISI MULIA

SEBUAH TRADISI YANG MULIA
Oleh : H. Mochammad Fuady Abdullah

Kita tolelir bersama bahwa setiap bangsa atau wilayah tertentu mempunyai tradisi yang berbeda-beda.bahkan dari zaman ke zaman hal itu selalu menjadi suatu momen penting bagi setiap individu maupun kolektif untuk melakukan dan memperingatinya.Hal itu sah sah saja,karena adat bukanlah agama.Sebagai orang yang beragama tentu ketika melihat sesuatu maka pertimbangan yang dilakukannya adalah apakah tidak keluar atau bahkan dianjurkan dari dan oleh agama.

Kita ambil contoh setiap negara didunia ini mulai dari barat hingga yang paling timur tiap tahun mereka selalu memperingati hari kemerdekaannya masing-masing.Dari Negara kafir,muslim sampai yang anti tuhanpun ( komunis) melakukan hal2 semacam itu.Dalam hal ini tentu bukanlah sebuah masalah.Hanya sebagai orang yang beragama tentu cara peringatannyapun adalah dengan hal2 yang tidak melanggar agama.

Begitu juga dalam kehidupan masyarakat , khususnya dinegara kita Indonesia tercinta,banyak sekali tradisi yang berkembang bahkan terus dijaga keberlangsungannya.baik adat yang timbul dari masyarakat sendiri maupun dari instansi terkait dalam hal ini adalah negara.Misalnya peringatan 17 agustusan,hari pahlawan,hari kartini,apel upacara bendera disekolah tiap seminggu sekali dls.tentu bukan hal yang salah jika kita memperingatinya.Hanya sekali lagi,sebagai orang beragama tolok ukurnya apakah refleksi dari peringatan itu sesuai ataukah melanggar batasan2 agama.

Kemudian ada lagi tradisi yang timbul dari masyarakat itu sendiri seperti kenduri,nuju bulan kehamilan,ulang tahun kelahiran anak,kita sendiri atau orang lain,hari jadi perusahaan,pabrik dls.Hal itu juga bukan masalah karena agama tidak pernah melarangnya kecuali kalau cara memperingatinya dengan hal2 yang dilarang agama.

Rosulullah saw sebagai panutan dan uswah kita tidak pernah melarang sebuah tradisi kecuali jika didalamnya ada hal2 yang menyimpang syariat.Bahkan terkadang rosulullah saw meneruskan tradisi orang2/kaum sebelumnya,bukan menghilangkannya.Hanya saja rosulullah saw merubah sedikit saja tradisi itu untuk membedakan dengan mereka dan tatap tidak merubah bentuk peringatannya.

Misalnya disebutkan dalam hadits bukhori no 2004 dan muslim no 1130 bahwa suatu saat nabi datang kemadinah,beliau menjumpai orang2 yahudi sedang berpuasa ‘Asyuro ( tanggal 10 muharram).lalu nabi saw bertanya :”sedang berpuasa apa kalian?”.Mereka menjawab:”Pada hari ini Allah telah menenggelamkan fir’aun dan tentaranya kedalam laut dan menyelamatkan musa,jadi kami bergembira dan mensyukurinya”.Lalu nabi berkata bahwa aku lebih berhak dari kalian dalam hal ini.Kemudian Rosulullah saw berpuasa ‘Asyuro dan memrintahkan umatnya untuk berpuasa memperingati hari bersejarah “asyuro tersebut.Hadits bukhori muslim tersebut diatas dari Ibnu Abbas ra.

Bahkan dijanjikan bagi mereka yang berpuasa ‘asyuro pahala yang besar,sebagaimana hadits shohih dari Abu Qotadah ra “bahwa ketika Rosulullah saw ditanya tentang puasa ‘asyuro,Rosulullah saw menjawab bahwa puasa ‘asyuro melebur dosa satu tahun yang telah lewat. (HR Muslim no 1262).

Melihat hadits shohih diatas maka memperingati hari2 tertentu dimana didalamnya terdapat peristiwa2 besar adalah diperbolehkan.Bahkan jika cara yang dipakai untuk memperingatinya adalah dengan hal2 yang baik maka akan memperoleh pahala.Tradisi kaum yahudi memperingati hari ‘asyuro tidak rosulullah larang,bahkan rosulullah saw pun ikut berpuasa dan memerintahkan umatnya berpuasa.

Hanya kemudian rosulullah saw memerintahkan umatnya puasa 2 hari agar tidak sama dengan kaum yahudi.Lihatlah konteksnya sangat jelas bahkan cara peringatannya pun sama yakni dengan berpuasa.dalilnya hadits dari Ibnu Abbas ra,beliau berkata bahw rosulullah saw bersabda :”Kalau saja saya diberi umur panjang sampai tahun depan,maka saya akan puasa juga tanggal 9 nya.”(HR Muslim no 1134).Tapi Allah swt telah memanggil beliau pada tahun itu sebelum muharrom tahun depannya tiba.

BERSAMBUNG…
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

tidak ada paling bijak selain meminta saran dan kritik. di sini, media komuniukasiilmu kita bangun.terima kasih.

Blog Archive